Kerajinan Bahan Keras
Pengertian Kerajinan Bahan Keras
Kerajinan bahan keras merupakan suatu kerajinan yang tahap pembuatan nya memakai bahan yang bersifat keras. Telah banyak kita temukan di Nusantara para pengrajin-pengrajin mulai dari pengrajin bahan keras hingga pengrajin yang berbahan dasar lunak.
Bahan keras merupakan salah satu kerajinan yang mampu mendatangkan pundi-pundi pendapatan. Tidak sedikit dari pengusaha kerajinan yng datang ke luar negri dengan tujuan untuk menjual hasil dari kerajinan tangan yang berbahan keras.
Sedangkan untuk kerajinan berbahan lunak juga tidak kalah dengan kerajinan yang berbahan keras karena kerajinan lunak juga memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Maka dengan itu mari simak penjelasan mengenai kerajinan bahan keras.
Kerajinan Bahan Keras Terbagi 2 Macam :

Kerajinan Bahan Keras Alami
Kerajinan bahan keras alami merupakan suatu kerajinan yang terbuat dari bahan baku pembuatan nya yang berasal dari alam ataupun mengalami pengolahan tidak mengakibatkan perubahan wujud benda itu.
Bahan keras alami amat mudah didapatkan dan relatif murah sebab beberapa bahan bisa diambil langsung disekitar kita. Contohnya sebagai berikut :
- Kayu
- Tulang
- Biji-bijian
- Bambu
- Batu
- Pasir
- Kerang
- Rotan
Kerajinan Bahan Keras Buatan
Berbeda dengan kerajinan bahan keras yang alami, kerajinan bahan keras buatan yaitu kerajinan suatu yang bahannya sudah mengalami pengolahan kembali.
Contohnya sebagai berikut :
- Lemari rotan
- Patung yang dicetak
- Kursi kayu jati
- Kalung dari bahan kerang
- Bingkai foto
- Cincin emas
- Gong
- Angklung
- Uang logam
- Meja
Tahap Membuat Kerajinan Bahan Keras

Kerajinan dari bahan keras dengan contoh kayu kereta. Pada tahap pembuatan nya kerajinan bahan keras tak begitu berbeda dengan kerajinan yang berbahan lunak, hanya berbeda cara pengerjaan nya saja berikut tahapan nya :
Membuat rancangan
Rancangan merupakan hal paling utama yang dilakukan setelah mendapatkan ide untuk membuat suatu kerajinan dari bahan lunak, rancangan yang bagus biasanya mampu menghasilkan yang bagus. Biasanya dibuat id suatu kertas lalu digambar.
Siapkan alat dan bahan
Setelah dibuat rancangan dibuat tahap selanjutnya yaitu menyiapkan alat dan bahan. Alat dan bahan di utamakan mempunyai kualitas yang bagus hingga akan mendapatkan hasil yang baik.
Membuat benda sesuai rancangan
Kemudian siap dimulai dengan proses pembuatan buatlah sebuah bagian dasar terlebih dahulu dari suatu kerajinan hingga dengan mudah dibentuk dan mempercepat proses pembuatan.
Tahap penyelesaian
Tahap akhir membuat suatu kerajinan yaitu dengan merapikan dan memberi hiasan atau beberapa tambahan lain misalnya mengecat dan menghaluskan hingga meningkatkan kualitas kerajinan tersebut.
Teknik Pembuatan Kerajinan Bahan Keras
Baca Juga : Kerajinan dari Bambu

Berikut adalah beberapa teknik yang umum digunakan dalam membuat kerajinan bahan keras.
Teknik cetak
Di Indonesia mulai mengenal teknik pengolahan perunggu ketika diam saja kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia, tentunya termasuk teknik cor ini. Dalam teknik ini ada beberapa produk kerajinan dari bahan perunggu dimasa itu contoh seperti gendering, perunggu, kapak, bejana, dan perhiasan-perhiasan.
Teknik tuang berulang (Bivalve)
Bi : dua dan valve : kepingan. Teknik yang digunakan untuk kali ini yaitu dengan menuang berulang kali yaitu dengan memanfaatkan dari dua buah keping cetakan yang terbuat dari batu, selain itu dapat digunakan berkali-kali sesuai dengan kebutuhan kita.
Cetakan yang dibuat dengan teknik tuang ini dapat kita gunakan kembali meskipun sudah pernah digunakan nya. Pada teknik bivalve seperti pada kegunaan nya yakni digunakan untuk mencetak benda yang lebih sederhana saja baik dari bentuk ataupun pada hiasannya. Misalnya seperti wardah dan barang-barang lainnya.
Teknik tuang sekali pakai (A Cire Perdue)
Alat tuang sekali pakai merupakan teknik yang hanya dapat dilakukan sekali saja atau tidak dapat lebih selain itu alat ini hanya khusus untuk perunggu saja dan pada hal ini dibentuk dan hiasannya lebih rumit dibanding yang lain contoh benda ini seperti arca dan patung perunggu.
Untuk menggunakan teknik ini pertama kali kita harus membuat model yang berasal dari tanah dulu. Kemudian model tersebut dilapisi dengan menggunakan lilin dan ditutup lagi dengan menggunakan lilin tersebut sehingga nantinya akan menjadi rongga.
Selanjutnya tuangkan perunggu ke dalam rongga tersebut. Terakhir cetakan tanah liat dapat dipecah jika sudah dingin sehingga nantinya akan terciptalah benda perunggu yang sesuai dengan keinginan kita atau sesuai pada cetakan yang kita buat.
Teknik ini sekali padat dan teknik ini hanya berguna untuk sekali saja.
Teknik Etsa
Kata etsa yang berarti memakan atau berkorosi atau berkarat. Pada teknik etsa yang berarti merendam bahan-bahan logam dengan larutan etsa atau yang dikenalnya dengan bahan larutan asam.
Larutan asam tediri dari larutan asam organik, asam mineral anorganik, dan larutan campuran dari keduanya. Pada sebagian larutan asam ini memiliki daya kikis yang baik terutama untuk benda-benda jenis logam.
Sedangkan pada beberapa asam lainnya hanya sedikit bahkan terkadang tidak ada pengaruhnya sama sekali. Berhasil atau tidaknya dalam mengetsa itu tergantung pada pengaturan, pengawasan, dan ketelitian pada daya ketahanan larutan asam pengetsa.
Contohnya sebagai berikut :
- Penerapanbahan penolak asam pada sebuah benda logam
- Cara dan keterampilan dalam membuat desain tujuan agar tetap terbuka melalui penggunaan resist atau bahan pelindung.
- Dalam pengawasan membutuhkan perhitungan waktu, pengukuran, dan pengikisan asam, tujuan dari hal ini agar gambar etsa dapat muncul di permukaan logam sesuai dengan derajat keteraturan dan kedalaman yang sesuai keinginan kita.
Teknik Ukir
Teknik ini merupakan teknik dalam tahap penggunaan yang melalui tahap proses penculikan sehingga dengan demikian mampu membentuk cekungan atau cembungan sesuai dengan polanya.
Teknik ukir yang sudah dikenal sejak pada zaman Batu muda di Indonesia. Dimasa itu sudah banyak peralatan-peralatan yang dibuat dari batu, contohnya perkakas-perkakas rumah tangga dan benda-benda seperti jenis gerabah.
Sepetinya pada umumnya benda-benda tersebut biasanya diberi ukiran geometris, seperti tumpak, lingkaran, garis, swastika, ziq zaq, segitiga dan masih banyak lagi. Selain bermanfaat untuk hiasan, ukiran juga mengandung simbolis dan regilius.
Berdasarkan dari jenisnya, teknik ukir terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah : ukiran tembus, ukiran rendah, ukiran tinggi, dan ukuran utuh.
Teknik Ukir Tekan
Teknik ukir tekan merupakan sebuah teknik dalam proses pembuatan hiasan diatas permukaan plat logam tipis dengan ketebalan 0,2 mm. SSednagkan untuk logam plat kuningan ketebalan hingga mencapai 0,4 mm untuk plat logam tembaga.
Alat untuk teknik ukir tekan ini berasal dari tanduk sapu dan kerbau yang sudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan ukir tekan. Selain itu kita juga dapat menggunakan bambu ataupun kayu sebagai bahan ukir tekan.
Cara menggunakan alat ukir tekan kira hanya cukup menekan pada permukaan benda tersebut dengan mengikuti bentuk sesuai motif dari gambar yang telah kita ditentukan itu saja.
Teknik Bubut
Teknik bubut merupakan teknik yang membutuhkan alat pahat atau bubut yang berfungsi untuk mengiris menggaruk dan membentuk benda-benda sesuai dengan keinginan yang sudah ditentukannya.
Kelebihan teknik bibir ini mampu menghasilkan karya kerajinan yang simetris, bulat dan rapih sehingga banyak yang menyukainya. Contohnya karya kerajinan dengan teknik bubut seperti asbak kayu, vas bunga dari kayu, dan benda-benda mainan lainnya.
Teknik Anyam
Teknik anyam merupakan sebuah teknik kerajinan yang biasa dilakukan dengan cara menumpang tindih kan atau yang dikenalnya dengan teknik menyilang-nyilangkan bahan-bahan sehingga menjadi suatu karya anyaman yang indah dan rapih.
Teknik anyaman ini menggunakan bahan yang bersifat keras seperti : bambu, rotan, plastic, dan lainnya.
Fungsi Kerajinan Bahan Keras

Fungsi kerajinan bahan keras dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :
Sebagai Benda Pakai
Karya kerajinan diciptakan dan mengutamakan fungsinya sedangkan unsur keindahan sebagai sebuah pendukung. Misalnya : lemari, rak buku meja, kursi, dan lain sebagainya.
Sebagai Benda Hias
Karya kerajinan yang dibuat sebagai benda untuk pajangan ataupun hiasan fungsi ini lebih mengutamakan aspek keindahan daripada aspek kegunaan dan fungsinya.
Misalnya : bingkai, patung, hiasan dinding, gantungan kunci, dan lain-lain.
Baca Juga : Kerajinan Bahan Lunak
Contoh Kerajinan Bahan Keras
Kerajinan Logam
Kerajinan yang memakai bahan logam seperti misalnya besi, perunggu, emas, perak, dan lain-lain. Teknik yang dialami umumnya memakai sistem coeg, ukir, tempa ataupun dicetak sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Contoh kerajinan logam yang umum adalah gelas, kap lampu, perhiasan, wadah serbaguna. Logam mempunyai sifat keras hingga pengolahan nya memerlukan teknik yang tidak mudah seperti diolah dengan teknik bakar/ pemanasan dan tempa.
Kerajinan Kayu
Karya kerajinan terbuat dari bahan kayu yang dikerjakan juga dibentuk dengan tatah ukir. Kerajinan ukiran lebih banyak memakai bahan baku kayu sebagai bahan utama nya.
Kayu yang biasanya dipakai adalah kayu jati ,mahoni, waru, sawo, nangka, dan lain-lain. Contoh karya kerajinan dari kayu yaitu meja, kursi, lemari, dan lain-lain.
Kerajinan Bambu
Beberapa teknik dalam tahap pembuatan kerajinan bambu yaitu teknik anyaman dan teknik tempel dan juga sambung. Anyaman Indonesia sudah sangat dikenal dimancanegara dengan berbagai macam motif dan bentuk yang menarik.
Contoh kerajinan bahan keras buatan
- Kaca
- Kaleng
- Logam
- Semen
- Kawat
- Timah
- Besi
Contoh kerajinan bahan keras alami
- Lemari rotan
- Patung
- Kursi jati
- Kalung dari kerang
- Bingkai foto
- Cincin emas
- Gong
- Angklung
- Uang logam
- Meja
Demikianlah penjelasan mengenai kerajinan bahan keras dan semoga bermanfaat.
Originally posted 2020-04-27 10:54:08.