Doa ketika ada petir- Musim hujan mulai terjadi menyeluruh di berbagai kota Indonesia.
Alhamdulillah hujan adalah nikmat dan rezeki dari Allah yang harus disyukuri sehingga kita dianjurkan untuk berdoa, beberapa dari kita mungkin hafal doa turun hujan.
Sering kali hujan turun sangat deras terkadang disertai dengan badai dan suara petir. Dan ada juga doa yang bisa kita baca saat kita mendengar suara petir.
Dalam Islam, ada beberapa riwayat yang mengatakan bahwa petir atau guntur di saat hujan adalah pertanda malaikat tengah bertasbih dan berdoa.
Berikut adalah doa ketika mendengar petir.
Doa Ketika Ada Petir dan Artinya

Apabila Abdullah bin Az-Zubair saat mendengar petir, dia menghentikan pembicaraan, dan kemudian mengucapkan :
سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ
Subhaanalladzi yusabbihur ra’du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatihi
“Maha Suci Allah yang halilintar bertasbih dengan memujiNya, begitu juga para malaikat, karena takut kepadaNya”
Doa ketika ada petir

Ikrimah mengatakan bahwasanya Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma tatkala mendengar suara petir, beliau mengucapkan,
سُبْحَانَالَّذِي سَبَّحَتْ لَهُ
‘Subhanalladzi sabbahat lahu’
“ Maha suci Allah yang petir bertasbih kepada-Nya”
Doa Ketika Ada Petir dan Angin

Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah menerangkan bahwa angin itu ada jenis:
- Angin yang bertiup biasa dan tidak menakutkan. Tidak disunnahkan untuk mengucapkan zikir tertentu.
- Angin yang bertiup kencang dan menakutkan. Bila angin bertiup kencang maka kita tidak boleh mencelanya, tetapi mengucapkan zikir sebagaimana zikir Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam. [Diringkas dari Syarh Riyadhus Shalihin].
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِوَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ
”Allahumma innii as’aluka khairaha wa khaira maa fiihaa wa khaira maa ursilat bihi wa ’udzu bika min syarriha wa syarri maa fiihaa wa syarri maa ursilat bihi”
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, dan kebaikan yang ada padanya, dan kebaikan apa yang dibawanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya, dan kejelekan yang ada padanya, dan kejelekan apa yang dibawanya.” (HR. Muslim no. 2082, Kitab Shalatil Istisqa`, bab berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika melihat angin…., dari Aisyah radhiyallahu ‘anha)
Doa Lain Saat Angin Bertiup Kencang
Dari Salamah bin ‘Amr bin Al Akwa’ radhiyallahu ‘anhu, berkata: “Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam apabila angin bertiup kencang, beliau berdoa:
“Allahumma Laqihan Laa ‘aqiima”
(Ya Allah, datangkanlah angin ini dengan membawa air bukan angin tanpa membawa air)” [Al Adabul Mufrad yang dishahihkan asy-Syaikh Al Albani dan asy-Syaikh Muqbil].
Vidio Doa Ketika Ada Petir :
Doa Ketika Hujan Turun

Do’a ketika turun hujan apa sajakah?
Sebagian manusia ketika hujan turun terkadang berkeluh kesah. Padahal hujan adalah nikmat yang baru saja Allah ciptakan. Seandainya setiap manusia mengamalkan do’a-do’a ketika hujan tentu saja turunnya hujan jadi nikmat terindah. Berikut beberapa amalannya.
Berdo’a Ketika Turun Hujan
Allahumma shoyyiban nafi’an
Dari Ummul Mukminin, ’Aisyah radhiyallahu ’anha,
إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”. (HR. Bukhari no. 1032)
Ibnu Baththol mengatakan, ”Hadits ini berisi anjuran untuk berdo’a ketika turun hujan agar kebaikan dan keberkahan semakin bertambah, begitu pula semakin banyak kemanfaatan.” (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 5: 18, Asy Syamilah)
Do’a Ketika Hujan Lebat
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu saat pernah meminta diturunkan hujan. Kemudian ketika hujan turun begitu lebatnya, beliau memohon pada Allah agar cuaca kembali menjadi cerah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a,
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
“Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari [Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan].” (HR. Bukhari no. 1014)
Syaikh Sholih As Sadlan mengatakan bahwa do’a di atas dibaca ketika hujan semakin lebat atau khawatir hujan akan membawa dampak bahaya. (Lihat Dzikru wa Tadzkir, Sholih As Sadlan, hal. 28, Asy Syamilah)
Berdo’a Setelah Turun Hujan
’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih
Dari Zaid bin Kholid Al Juhani, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat shubuh bersama kami di Hudaibiyah setelah hujan turun pada malam harinya. Tatkala hendak pergi, beliau menghadap jama’ah shalat, lalu mengatakan, ”Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Rabb kalian?” Kemudian mereka mengatakan,”Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ
“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), makadialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.” (HR. Bukhari no. 846 dan Muslim no. 71).
Mustajab untuk Berdo’a

Begitu juga terdapat hadits dari Sahl bin Sa’d, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ
“Dua do’a yang tidak akan ditolak:
- Do’a ketika adzan
- Do’a ketika ketika turunnya hujan.
” (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shohihul Jaami’ no. 3078).
Baca Juga : Doa Masuk WC dan Keluar WC ( Mudah untuk Dihafalkan )
Derajat Hadits Mustajabnya Doa Ketika Hujan

Dikeluarkan oleh Abu Daud dalam Sunan-nya (2540),
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ، حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ، حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ يَعْقُوبَ الزَّمْعِيُّ، عَنْ أَبِي حَازِمٍ، عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «ثِنْتَانِ لَا تُرَدَّانِ، أَوْ قَلَّمَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ، وَعِنْدَ الْبَأْسِ حِينَ يُلْحِمُ بَعْضُهُمْ بَعْضًا»، قَالَ مُوسَى، وَحَدَّثَنِي رِزْقُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِي حَازِمٍ، عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «وَوَقْتُ الْمَطَرِ»
Al Hasan bin Ali menuturkan kepadaku, Ibnu Abi Maryam menuturkan kepadaku, Musa bin Ya’qub Az Zam’i menuturkan kepadaku, dari Sahl bin Sa’d ia berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “dua waktu yang doa ketika itu tidak tertolak, atau sangat sedikit sekali tertolaknya, yaitu: ketika adzan dan ketika perang saat kedua pasukan bertemu“.
Musa (bin Ya’qub Az Zam’i) mengatakan: Rizq bin Sa’id bin Abdirrahman menuturkan kepadaku, dari Abu Hazim, dari Sahl bin Sa’d, dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, beliau bersabda: “dan ketika turun hujan“.
Hadits ini dan ziyadah-nya, juga dikeluarkan oleh Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubra (6459),
Adab Ketika Hujun Turun

Hujan adalah rahmat, tentu saja kita harus bersyukur. Kemudian, kita dianjurkan untuk berdoa. Terutama, doa ketika hujan turun, “Allahumma shoyyiban naafi’an“.
Kita memohon kepada Allah agar hujan tersebut menjadi barokah bagi semua penduduk bumi. Jangan sampai hujan mengakibatkan bencana, seperti banjir, longsor, dan sebagainya.
Rasulullah SAW dan para sabahatnya sangat senang ketika turun hujan. Turunnya hujan berarti turunnya barokah dari Allah SWT. Terkadang, Nabi menyukai bagian tubuhnya dibasahi hujan. “Dan Kami menurunkan dari langit air yang penuh barokah (banyak manfaatnya).” (QS Qaaf [50]: 9).
Demikian doa-doa ketika ada petir. Semoga bermanfaan dan kita selalu senantiasa mengamalkan amalan-amalan yang disukai oleh Allah.